Kajari Gumas Koswara SH,MH (tujuh dari kanan) didampingi Kasi Intel Henry (tiga dari kanan) dan jajaran Kejari lainnya serta pejabat dari Disdikbud Gumas foto bersama pemenang 1, 2 dan 3 lomba pidato anti korupsi tingkat SLTA se-Gumas, Kamis (6/12) pagi di ruang pertemuan Kejaksaan Negeri Gumas.(Media Dayak/Novri JK Handuran)
Kuala Kurun, Media Dayak
Berdasarkan data transparancy international yang dirilis 22 Februari 2018, peringkat indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia berada pada peringkat 96 dari 180 negara yang telah disurvey, atau turun enam peringkat dari posisi 90 pada tahun sebelumnya.
“Hal itu menandakan belum ada perbaikan korupsi di Indonesia secara siginifikan menurut pandangan pihak luar terhadap perilaku korupsi di negeri ini,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gunung Mas (Gumas), Koswara saat membuka lomba pidato anti korupsi tingkat SLTA se-Gumas, Kamis (6/12) pagi di ruang pertemuan Kejaksaan Negeri Gumas.
Jaksa asal Sumatera Barat tersebut menyatakan, tindakan pencegahan melalui sosialisasi, seminar, penyuluhan dan penerangan hukum telah secara gencar telah dilakukan oleh Kejaksaan, Kepolisian dan KPK.
Tapi Koswara menilai, persoalan korupsi menyangkut bermacam aspek seperti keluarga, jiwa konsumtif, rendahnya pendapatan, karakter dan perilaku serta iman yang lemah.
Soal karakter, kata Koswara, tidak bisa secara instan untuk merubahnya karena harus ditanamkan sejak usia dini atau sejak dari PAUD (pendidikan anak usia dini), taman kanak kanak (TK), SD, SMP, SMA atau sederajat.
“Bagaimana menanamkan perilaku malu, perilaku jujur, patuh dan santun sejak usia dini. Hal itu sangat berpengaruh jika kelak sudah bekerja sebagai ASN, pengusaha, pekerja, anggota legislatif,
TNI, Polri dan profesi lainnya,” tuturnya.
Melalui lomba pidato, Koswara berharap adanya pemahaman dari siswa SLTA di Gumas terhadap jiwa anti korupsi dan bersama sama menjauhi perilaku korupsi yang merugikan masyarakat dan memiliki perilaku malu, perilaku jujur, patuh dan santun serta mensyukuri rejeki yang sudah Tuhan berikan.
“Mampu bersyukur akan membuat kita jauh dari keinginan untuk korupsi,” tegasnya.
Sementara itu, Jesi Oktania Siswi SMA Katolik Santo Arnoldus Jansen Kuala Kurun berhasil menjawarai lomba pidato anti korupsi tingkat SLTA se-Gumas dalam rangka memperingati hari anti korupsi internasional tahun 2018 yang berlangsung selama sehari itu.
“Jesi Oktania sebagai juara satu, sedangkan juara kedua merupakan siswa dari SMAN 1 Tewah atas nama Eva Wahyuni, dan juara ketiga atas nama Jesika dari SMAN 1 Sepang,” katanya.(Nov/aw)